Suntikan Obat Melalui Infus, Apakah Itu Membatalkan Puasa?

📌 Pertanyaan dari: Nurhaedah
✒️ Dijawab Oleh: Muhammad Nirwan Idris Lc, M.H.I.

❓ Pertanyaan:
Mau bertanya bgmn hukumnya klo di infus orng tp tadi subuh SDH sahur dan inpusnya SDH di tutup dan habismi cairannya, tp td pagi ada di suntik kan obat melalui infus apa kah boleh puasa.SDH di tutup infus nya sejak td subuh cuma ada obat dan vitamin td di suntik melalui slan infus sblm di cabut.

✅ Jawaban:

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:

Dalam konteks puasa Ramadan, para ulama membahas hukum penggunaan infus dan penyuntikan obat melalui infus. Secara umum, ada dua pandangan utama:

1. Pandangan yang membatalkan puasa:
   Sebagian ulama berpendapat bahwa infus atau suntikan yang berfungsi sebagai nutrisi (pengganti makanan dan minuman) membatalkan puasa. Alasannya, efek dari infus tersebut serupa dengan makan dan minum, yaitu memberikan energi dan nutrisi langsung ke tubuh.
2. Pandangan yang tidak membatalkan puasa:
   Ulama lain berpendapat bahwa suntikan obat atau vitamin yang tidak bertujuan memberikan nutrisi atau menggantikan makanan tidak membatalkan puasa, seperti suntikan antibiotik, pereda nyeri, atau vitamin yang diberikan untuk tujuan pengobatan.

Dalam kasus yang Anda sebutkan, infus sudah ditutup sejak sebelum subuh, dan yang diberikan setelahnya adalah obat atau vitamin melalui jalur infus. Jika suntikan tersebut bertujuan untuk pengobatan dan bukan untuk memberikan nutrisi pengganti makanan/minuman, maka menurut pandangan yang lebih ringan, puasa Anda tetap sah.

Syaikh Al-Ustaimin rahimahullah mengatakan:

فَجَمِيعُ الْإِبَرِ الَّتِي لَا تُغْنِي عَنِ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ لَا تُفَطِّرُ، سَوَاءٌ كَانَتْ مِنَ الْوَرِيدِ أَوْ مِنَ الْفَخِذِ أَوْ مِنْ أَيِّ مَكَانٍ.

“Semua jenis suntikan yang tidak menggantikan fungsi makan dan minum tidak membatalkan puasa, baik diberikan melalui pembuluh darah, paha, atau dari bagian tubuh mana pun.” (Majmu’ Fatawa wa Rasail al-Utsaimin, 19/199)

Wallahu A’lam